Jumat, 13 Maret 2020

Memaknai Cerita Rakyat : Asal Mula Danau Toba [Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar]


Nama : Ridha Salsabila F
NPM  : 15519524
Kelas: 1PA15

Cerita Rakyat Sumatera Utara : Asal Mula Danau Toba




Alkisah pada jaman dahulu kala hiduplah seorang pemuda di sebuah desa Sumatera Utara, Tapanuli bernama Toba. Ia adalah seorang yatim piatu. Sehari-hari ia bekerja di ladang. Toba adalah seorang seorang petani yang sangat rajin bekerja setiap hari menanam sayuran kebunnya sendiri. Sesekali dia mencari ikan di sungai yang berada tak jauh dari gubuknya. Ikan hasil tangkapannya biasanya dijadikan sebagai lauk dan sisanya dijual ke pasar.
Pada suatu hari Toba memancing sepulang dari Ladang. Ia sangat berharap mendapatkan ikan yang besar yang bisa segera dimasaknya untuk dijadikan lauk. Terpenuhilah harapannya itu. Tak berapa lama ia melemparkan pancingnya ke sungai, mata kailnya telah disambar ikan. Betapa gembiranya ia ketika menarik tali pancingnya dan mendapati seekor ikan besar tersangkut di mata pancingnya.Setibanya di gubuk kecilnya, pemuda itupun meletakkan hasil tangkapannya di sebuah ember besar. Betapa senangnya dia, ikan yang dia dapat bisa menjadi lauk untuk beberapa hari. Diapun bergegas menyalakan api di dapur, lalu kembali untuk mengambil ikan mas yang ditinggalnya di ember besar. Betapa terkejutnya dia melihat kejadian tersebut. Ember tempat ikan tadi dipenuhi uang koin emas yang sangat banyak, diapun terkejut dan pergi ke dapur. Disanapun dia kaget, ada sosok perempuan cantik berambut panjang. Ternyata sosok itu adalah seorang perempuan yang dikutuk dan disihir oleh seorang dukun karena ia tidak mau dijodohkan. Karena pemuda itu telah menyelamatkannya, perempuan itu rela menjadi istrinya.
Ini suatu kebetulan, selama ini pemuda itu mengharapkan seorang pendamping hidup untuk tinggal bersama-sama menjalankan kehidupan berumah-tangga. Maka iapun setuju memperistri perempuan cantik tersebut.Perempuan berparas cantik tadi juga mengutarakan kepada petani tadi sebuah syarat dan sumpah bahwa jika suatu hari nanti ketika engkau marah, engkau tidak boleh mengutarakan bahwa asal-usulku dari seekor ikan kepada siapapun. Sebab jika engkau mengatakan itu, maka akan terjadi petaka dan bencana besar di desa ini. Petani itupun menyanggupinya, dan akhirnya mereka menikah. Hari demi hari merekapun hidup bahagia, apa yang diharapkan petani selama ini pun sudah terwujud dan diapun merasa bahagia sekali. Sampai merekapun dikaruniai seorang anak laki-laki dan mereka memberi namanya Samosir. Samosir pun tumbuh besar, dia pun sudah bisa membantu orang tua nya bertani. Setiap hari Samosir disaat siang selalu mengantarkan makan siang buat ayahnya yang sudah dimasakin oleh ibunya.
Suatu hari, siang itu petani sudah merasa lelah dan lapar sembari menunggu Samosir datang mengantarkan bekal siang. Tidak biasanya, kali ini Samosir terlambat mangantarkan bekal orangtuanya. Diperjalanan Samosir mencium bekal yang dibawanya untuk orangtuanya, kelihatannya enak masakan ibu hari ini, gumamnya. Samosirpun mencicipi masakan ibunya, dia tidak sadar bekal itu dimakan hampir habis. Samosirpun tersentak dan bergegas menuju kebun ayahnya. Dia melihat ayahnya sudah kelaparan dan kehauasan. Merasa berat, Samosirpun memberikan bekal kepada ayahnya. Dan terkejutlah ayahnya melihat isi bekal yang diberikan Samosir. Samosir sangat terkejut mendengar umpatan ayahnya yang sangat menyakitkan itu. Dia langsung berlari ke rumah. Pada saat bertemu ibunya, samosir langsung menceritakan umpatan dan cacian ayahnya yang menyebutkan dirinya adalah keturunan ikan. Mendengar pengaduan anaknya, ibu Samosir menjadi sangat bersedih. Tidak disangka jika suaminya melanggar sumpah untuk tidak menyebutkannya berasal dari ikan.
Dalam hitungan sekejap, keduanya menghilang. Keajaiban pun terjadi. Dibekas pijakan kaki Samosir dan ibunya menyembur air yang sangat deras. Dari dalam tanah, air laksana disemburkan keluar seolah tiada henti. Semakin lama tidak semakin berkurang semburan air itu melainkan semakin besar adanya. Dalam waktu cepat permukaan tanah itu pun tergenang. Permukaan air terus meninggi dan tak berapa lama kemudian lembah tempat tinggal Toba telah tergenang air. Terbentuklah kemudian sebuah danau yang sangat luas di tempat itu.Penduduk kemudian menamakan danau itu Danau Toba. Adapun pulau kecil yang berada ditengah-tengah danau toba itu disebut Pulau Samosir untuk mengingatkan kepada pada anak lelaki Toba.

Makna yang terkandung:
Apabila sudah pernah berjanji kepada seseorang, hendaklah kita tepati janji itu dan selalu menjaga amanat tersebut.
- Dalam keadaan se-sulit apapun, harus selalu bersabar dan mengontrol emosi.
- Disegala kondisi, jika ada yang berbuat salah hendaknya saling memaafkan.
- Etika dan sopan santun harus selalu diterapkan apalagi saat kondisi memarahi seorang anak, semuanya butuh proses yang mana memarahi anakpun harus diselingi edukasi dan ajaran-ajaran yang baik serta positif. 

Referensi:

https://dongengceritarakyat.com/cerita-rakyat-sumatera-utara-asal-mula-danau-toba/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar