Kamis, 09 April 2020

Informasi Tentang Efek Rumah Kaca [Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar]


Nama  :Ridha Salsabila F
NPM   :15519524
Kelas :1PA15

Efek Rumah Kaca dan Pencegahannya


Sebenarnya mengapa sih suhu di Bumi semakin hari semakin meningkat? Padahal aktivitas yang dilakukan tidak mengeluarkan banyak tenaga tapi mengapa ya kadang badan terasa panas atau berkeringat? Wah ternyata keadaan itu disebabkan karena adanya pemanasan global, nah pemanasan global diakibatkan oleh aktivitas efek rumah kaca. Yuk kita bahas lebih mendalam mengenai efek rumah kaca.

Efek rumah kaca adalah fenomena ketika panas matahari di bumi terperangkap, sehingga bumi menjadi semakin panas dan jika dibiarkan terus menerus banyak populasi makhluk hidup yang akan musnah. Efek rumah kaca ini dibutuhkan bumi untuk menjaga interval perbedaan suhu di siang hari dan di malam hari agar tidak terlalu berbeda. Karena kalau terlalu banyak panas matahari yang teperangkap bisa membahayakan juga.

Penyebab efek rumah kaca yaitu peningkatan jumlah emisi gas CO2 dan CO. Peningkatan ini karena penggunaan pendingin ruangan atau kendaraan pribadi loh! Apalagi kalau di daerah tersebut sudah jarang lahan hijau dan banyak penebangan liar. Keadaan bumi pasti semakin panas karena pemanasan global jadi semakin meningkat. Selain itu juga gas yang menyebabkan efek rumah kaca yaitu,
1. Uap air (H2O)
2. Karbondioksida (CO2)
3. Metana (CH4)
4. Ozon (O3)
5. Nitrous Oksida (N2O)
6. CFC (Chloro Fluoro Carbon) dan HFC (Hidro Fluoro Carbon)

Lalu apasih hubungan efek rumah kaca dan pemanasan global? Efek rumah kaca yang terjadi secara normal cukup untuk membuat bumi hangat. Penggunaan energi dari bahan bakar fosil yang dilakukan manusia bisa menghasilkan karbon dioksida di udara. Ini bisa terjadi ketika kita menggunakan listrik, menggunakan kendaraan, dan berbagai aktivitas lainnya yang memanfaatkan bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak. Akibatnya, ada semakin banyak gas karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya di atmosfer.

 Berdasarkan penelitian NASA, tingkat gas rumah kaca yang semakin bertambah itu bisa menyebabkan atmosfer Bumi menangkap semakin banyak panas dari cahaya Matahari. Akhirnya, suhu Bumi pun jadi semakin panas. Lautan juga ikut menyerap sisa-sisa karbon dioksida di udara. Namun, semakin banyak karbon dioksida di laut bisa menyebabkan perubahan berupa air laut yang semakin asam. Tingkat asam air laut yang meningkat berbahaya bagi makhluk hidup di laut. Suhu air laut pun juga semakin panas akibat terlalu banyak gas rumah kaca di atmosfer. Ini bisa berbahaya bagi hewan seperti terumbu karang yang mengalami pemutihan.

Jadi bagaimana caranya agar mengurangi efek rumah kaca? Kita bisa loh menyeimbangkan efek rumah kaca dengan beberapa cara, misalnya dengan menanam banyak tumbuhan. Semua makhluk hidup yang termasuk tumbuhan baik di darat maupun laut, akan mengambil karbon dioksida di udara dan melepaskan oksigen. Ini akan membantu membuat efek rumah kaca seimbang.

 Bisa juga dilakukan beralih dari pupuk non organik ke pupuk organik karena peningkatan hasil pertanian tidak harus selalu berbasis pupuk kimia atau nonorganik. Jika mampu menggunakan pupuk organik dengan kadar yang optimal, hasil pertanian juga bisa melimpah. Jika pemakaian pupuk nonorganik bisa dikurangi, maka emisi gas N2O juga akan berkurang.

 Selain itu, kita juga bisa mengurangi aktivitas yang menghasilkan gas rumah kaca misalnya menggunakan lampu dan peralatan elektronik hemat energi, mematikan listrik yang tidak diperlukan, lebih banyak menggunakan transportasi umum dibandingkan kendaraan pribadi.

 Dan terakhir kita bisa membatasi penggunaan plastik karena plastik merupakan senyawa polimer yang sulit terdegradasi di dalam tanah. Untuk mengurangi limbah plastik di dalam tanah, salah satu cara termudah adalah dengan membakarnya. Nah, pembakaran itu akan menghasilkan gas karbondioksida dalam jumlah besar. Untuk itu, batasi penggunaan plastik dengan cara membawa botol air minum sendiri atau membawa tas kain saat berbelanja.

Referensi : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar