Minggu, 26 April 2020

Penemuan Senyawa Terbaru dalam Kehidupan Manusia [Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar]


Nama  : Ridha Salsabila F
NPM   : 15519524
Kelas : 1PA15

Penemuan Senyawa yang Unik dan Potensial untuk Bioindustri


Gambar: Senyawa Diptoindonesin A yang terdapat pada tumbuhan Dipterocarpaceae


Gambar: Tumbuhan Dipterocarpaceae



Guru besar ITB, Professor Sjamsul Arifin Achmad, Bsc, Phd, Dsc., berhasil menemukan ratusan senyawa kimia metabolit sekunder. Semua merupakan temuan orisinal yang dipublikasikan pada 300 artikel ilmiah dalam jurnal internasional. Prestasi Prof. Sjamsul di bidang kimia organik bahan alam itu memang sangat luar biasa.

Namun, uniknya senyawa kimia ini semuanya baru ditemukan pada jenis tumbuhan tropis. Mulai dari famili Zingiberaceae (temu-temuan), Lauraceae (‘medang’), Moraceae (nangka-nangkaan), sampai Dipterocarpaceae (meranti/kamper/keruing). 

Penelitian tersebut menghasilkan senyawa kimia baru dengan nama-nama trivial antara lain, itebein (alkaloid jenis Fenantren), indonesiol, kriptokarion dari tumbuhan ‘Crytocarya’, litseakasifolid dari ‘Litsea Casifolia’, artoindonesianin dari ‘Artokarpus’, dan diptoindonesin dari tumbuhan ‘Dipterocarpaceae’.

Senyawa-senyawa kimia baru ini memiliki prospek besar untuk ilmu pengetahuan Indonesia dan industri yang berbasis biomassa. Penemuan senyawa baru ini membuktikan keunggulan dari keanekaragaman hayati Indonesia dan besarnya potensial bioaktivitas untuk dikembangkan lebih lanjut dalam industri farmasi. Sebagian besar senyawa kimia ini memperlihatkan fungsinya pada pengobatan, seperti antitumor, antimalaria, antijamur, dan antibakteri.

Referensi:

Rabu, 15 April 2020

Bioteknologi Reproduksi Aseksual Dan Reproduksi Seksual [Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar]



Nama  :Ridha Salsabila F
NPM   :15519524
Kelas :1PA15


Mengenal Lebih Jauh Reproduksi Aseksual dan Reproduksi Seksual



https://perbedaan.budisma.net/wp-content/uploads/2019/01/Perbedaan-Reproduksi-Seksual-dan-Aseksual.jpg


Dalam kehidupan ini terdapat beberapa perkembangbiakan, loh! Ada yang menggunakan tunas, spora, hmm atau seperti salah satu hewan yang mampu memutuskan dirinya menjadi dua bagian dari “potongan” tubuhnya tersebut bisa membentuk individu baru yaitu fragmentasi pada cacing pipih.


Eitss! Sebelum membahas lebih jauh mengenai tipe perkembangbiakan, kita kenali terlebih dahulu apasih reproduksi itu?


Reproduksi adalah proses biologis suatu individu untuk menghasilkan individu baru. Reproduksi merupakan cara dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh semua bentuk kehidupan oleh pendahulu setiap individu organisme untuk menghasilkan suatu generasi selanjutnya.


Setelah mengetahui pengertian dari reproduksi, sekarang kita bahas mengenai reproduksi aseksual dan reproduksi seksual yuk!


Reproduksi aseksual adalah proses reproduksi di saat keturunan timbul dari orang tua tunggal, dan mewariskan genetika dari satu orang tua. Aseksual adalah reproduksi yang tidak melibatkan meiosis, ploidi pengurangan, atau fertilisasi. Reproduksi aseksual adalah bentuk reproduksi organisme bersel tunggal seperti archaea, bakteri, dan protista. Banyak tanaman dan jamur bereproduksi secara aseksual juga. Hipotesis saat ini menunjukkan bahwa reproduksi aseksual mungkin memiliki manfaat jangka pendek ketika pertumbuhan penduduk yang cepat adalah penting atau dalam lingkungan yang stabil, sedangkan reproduksi seksual menawarkan keuntungan bersih dengan generasi yang lebih cepat memungkinkan keragaman genetik, memungkinkan adaptasi terhadap perubahan lingkungan. Contoh dari reproduksi aseksual seperti, tunas, reproduksi vegetatif dan fragmentasi.


Reproduksi seksual merupakan siklus hidup paling umum pada eukariota, misalnya hewan dan tumbuhan. Sel diploid membelah menjadi sel haploid dalam proses yang disebut meiosis. Dua sel haploid bergabung menjadi satu sel diploid dalam proses yang disebut pembuahan. Antara pembuahan dan meiosis dapat terjadi pembelahan sel tanpa perubahan jumlah kromosom. Pembelahan sel berupa mitosis kemudian memulai perkembangan organisme individual baru dalam organisme multiseluler, termasuk hewan dan tumbuhan, yang sebagian besar di antaranya menggunakan reproduksi seksual sebagai metode utama reproduksi.

Nah supaya kita lebih mudah membedakan reproduksi aseksual dan seksual, yuk simak perbedaannya pada tabel dibawah ini yaa!!

Perbedaan
Reproduksi aseksual
Reproduksi seksual
Tipe
Tunas, reproduksi vegetative, fragmentasi, formasi spora
Syngamy dan konjugasi
Jumlah organisme yang berperan
1 induk diperlukan
Dua induk diperlukan untuk kawin
Pembelahan sel
Sel membelah dengan fisi, tunas, atau regenerasi
Sel membelah dengan meiosis atau mitosis
Evolusi
Ada sedikit kemungkinan variasi dengan reproduksi aseksual. Mutasi pada dna masih terjadi namun tidak sesering reproduksi seksual.
Reproduksi seksual menyebabkan variasi genetik pada keturunan generasi baru. Ini sangat penting bagi evolusi.
Unit reproduksi
Mungkin seluruh tubuh induk atau kuncup atau fragmen atau sel somatik tunggal
Gamet
Waktu yang diperlukan
Reproduksi aseksual selesai dalam waktu yang sangat singkat.
Reproduksi seksual bisa memakan waktu beberapa bulan sampai selesai.
Jumlah keturunan
Dua atau lebih
Satu atau lebih
Contoh
Tanaman laba-laba, bakteri, hydra, ragi, dan ubur-ubur. 
Mamalia, ikan, reptil, burung dan serangga.


Referensi :

Kamis, 09 April 2020

Informasi Tentang Efek Rumah Kaca [Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar]


Nama  :Ridha Salsabila F
NPM   :15519524
Kelas :1PA15

Efek Rumah Kaca dan Pencegahannya


Sebenarnya mengapa sih suhu di Bumi semakin hari semakin meningkat? Padahal aktivitas yang dilakukan tidak mengeluarkan banyak tenaga tapi mengapa ya kadang badan terasa panas atau berkeringat? Wah ternyata keadaan itu disebabkan karena adanya pemanasan global, nah pemanasan global diakibatkan oleh aktivitas efek rumah kaca. Yuk kita bahas lebih mendalam mengenai efek rumah kaca.

Efek rumah kaca adalah fenomena ketika panas matahari di bumi terperangkap, sehingga bumi menjadi semakin panas dan jika dibiarkan terus menerus banyak populasi makhluk hidup yang akan musnah. Efek rumah kaca ini dibutuhkan bumi untuk menjaga interval perbedaan suhu di siang hari dan di malam hari agar tidak terlalu berbeda. Karena kalau terlalu banyak panas matahari yang teperangkap bisa membahayakan juga.

Penyebab efek rumah kaca yaitu peningkatan jumlah emisi gas CO2 dan CO. Peningkatan ini karena penggunaan pendingin ruangan atau kendaraan pribadi loh! Apalagi kalau di daerah tersebut sudah jarang lahan hijau dan banyak penebangan liar. Keadaan bumi pasti semakin panas karena pemanasan global jadi semakin meningkat. Selain itu juga gas yang menyebabkan efek rumah kaca yaitu,
1. Uap air (H2O)
2. Karbondioksida (CO2)
3. Metana (CH4)
4. Ozon (O3)
5. Nitrous Oksida (N2O)
6. CFC (Chloro Fluoro Carbon) dan HFC (Hidro Fluoro Carbon)

Lalu apasih hubungan efek rumah kaca dan pemanasan global? Efek rumah kaca yang terjadi secara normal cukup untuk membuat bumi hangat. Penggunaan energi dari bahan bakar fosil yang dilakukan manusia bisa menghasilkan karbon dioksida di udara. Ini bisa terjadi ketika kita menggunakan listrik, menggunakan kendaraan, dan berbagai aktivitas lainnya yang memanfaatkan bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak. Akibatnya, ada semakin banyak gas karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya di atmosfer.

 Berdasarkan penelitian NASA, tingkat gas rumah kaca yang semakin bertambah itu bisa menyebabkan atmosfer Bumi menangkap semakin banyak panas dari cahaya Matahari. Akhirnya, suhu Bumi pun jadi semakin panas. Lautan juga ikut menyerap sisa-sisa karbon dioksida di udara. Namun, semakin banyak karbon dioksida di laut bisa menyebabkan perubahan berupa air laut yang semakin asam. Tingkat asam air laut yang meningkat berbahaya bagi makhluk hidup di laut. Suhu air laut pun juga semakin panas akibat terlalu banyak gas rumah kaca di atmosfer. Ini bisa berbahaya bagi hewan seperti terumbu karang yang mengalami pemutihan.

Jadi bagaimana caranya agar mengurangi efek rumah kaca? Kita bisa loh menyeimbangkan efek rumah kaca dengan beberapa cara, misalnya dengan menanam banyak tumbuhan. Semua makhluk hidup yang termasuk tumbuhan baik di darat maupun laut, akan mengambil karbon dioksida di udara dan melepaskan oksigen. Ini akan membantu membuat efek rumah kaca seimbang.

 Bisa juga dilakukan beralih dari pupuk non organik ke pupuk organik karena peningkatan hasil pertanian tidak harus selalu berbasis pupuk kimia atau nonorganik. Jika mampu menggunakan pupuk organik dengan kadar yang optimal, hasil pertanian juga bisa melimpah. Jika pemakaian pupuk nonorganik bisa dikurangi, maka emisi gas N2O juga akan berkurang.

 Selain itu, kita juga bisa mengurangi aktivitas yang menghasilkan gas rumah kaca misalnya menggunakan lampu dan peralatan elektronik hemat energi, mematikan listrik yang tidak diperlukan, lebih banyak menggunakan transportasi umum dibandingkan kendaraan pribadi.

 Dan terakhir kita bisa membatasi penggunaan plastik karena plastik merupakan senyawa polimer yang sulit terdegradasi di dalam tanah. Untuk mengurangi limbah plastik di dalam tanah, salah satu cara termudah adalah dengan membakarnya. Nah, pembakaran itu akan menghasilkan gas karbondioksida dalam jumlah besar. Untuk itu, batasi penggunaan plastik dengan cara membawa botol air minum sendiri atau membawa tas kain saat berbelanja.

Referensi : 

Jumat, 03 April 2020

Informasi Terkini Mengenai Peristiwa Perjalanan ke Bulan dan Planet [Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar]


Nama  :Ridha Salsabila F
NPM   :15519524
Kelas :1PA15

Rekor! Adanya Astronaut Wanita Lebih Dari 300 Hari di Antariksa

Astronot AS Christina Koch, anggota awak utama ekspedisi ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), pada Maret 14, 2019. (source: AP/Dmitri Lovetsky)

Pencapaian bersejarah pertama, yaitu penerbangan luar angkasa tunggal terpanjang untuk seorang wanita dengan lebih dari 300 hari di Stasiun Antariksa Internasional atau ISS. Rekor sebelumnya dipegang oleh pensiunan astronaut NASA Peggy Whitson, yang menetapkan rekor 288 hari pada 2017.

Koch melampaui sejarah itu pada bulan Desember, NASA mengatakan bahwa mereka memperpanjang misi Koch sehingga para ilmuwan dapat mengumpulkan informasi tentang penerbangan luar angkasa jangka panjang dengan waktu lebih rata-rata enam bulan, yang dapat membantu memandu penelitian tentang ekspedisi masa depan. 

Christina Koch, astronaut wanita NASA (source: NASA). Koch, seorang warga Montana yang merupakan seorang pejalan kaki dan pendaki gunung yang rajin, mengatakan bahwa ia menganjurkan untuk sebuah penelitian tentang perbedaan antara wanita dan pria terkait tentang misi yang lebih panjang. Bagi Koch, salah satu hal tentang korps astronaut adalah diajarkan untuk dapat beradaptasi dan siap untuk apa pun terhadap misi yang datang padanya. 

Dia sempat mengira tantangan sebenarnya adalah untuk tetap waspada, mengingat disana benar-benar dikelilingi oleh lingkungan yang tidak bersahabat dan satu keadaan darurat atau rangkaian kegagalan dapat membawa kesempatan untuk harus melakukan beberapa pelatihan yang sangat penting saat di lapangan. 

Koch dan sesama astronaut NASA Jessica Meir, mencapai prestasi lain pada 2019 ketika mereka menyelesaikan all-female spacewalk, yang semuanya dilakukan perempuan, melangkah keluar Stasiun Luar Angkasa Internasional bersama, seperti yang terlihat dalam video yang pernah diunggah melalui akun Twitter NASA.

Menurut Koch, hal ini menjadi biasa mengingat sudah melakukannya sebanyak tiga kali. Ia dan seluruh tim menyadari bahwa mereka melakukan pekerjaan yang sama seperti rekan kerja yang lainnya, dan semua orang unggul. Ia juga menambahkan bahwa semua memiliki standar yang sama dan standar yang sangat tinggi.

Reporter: Jihan Fairuzzia 

Referensi: